burung rangkong – Burung ini masuk kedalam jenis burung yang memiliki postur tubuh besar. Orang banyak mengenalnya dengan nama burung enggang. Keberadaan burung Rangkong masih mudah ditemukan dengan 13 jenis yang tersebar, dan 3 diantaranya merupakan endemik asli Indonesia.
Mereka terdiri dari julang Sulawesi, kangkareng Sulawesi, dan julang Sumba. Sedangkan di Pulau Jawa sendiri terdapat 3 jenis rangkong yaitu julang emas, rangkong badak, dan kangkareng perut-putih.
Burung Rangkong erat kaitannya dengan alam bebas, sebagian besar hidup di hutan hujan tropis dan hanya beberapa jenis saja yang hidup di daerah kering. Di Indonesia jenis burung ini banyak dijumpai didaerah hutan dataran rendah atau area perbukitan.
Memasuki kawasan pegunungan Rangkong sudah mulai jarang dijumpai. Pulau Sumatera menduduki jumlah spesies paling banyak, terdapat kurang lebih 9 jenis. Selanjutnya Pulau Kalimantan dengan 8 jenis Rangkong.
Secara umum burung Enggang memiliki ciri khusus berupa paruh yang sangat besar, bentuknya menyerupai tanduk. Tidak hanya besar, paruh yang dimiliki burung ini cenderung lebih panjang, serta memiliki berat yang ringan. Postur tubuh Rangkong juga berukuran besar, seimbang dengan bentuk paruh yang dimiliki.
Di Indonesia ukuran tubuh Rangkok sekitar 40-150 sentimeter, dengan berat mencapai 3,6 kilogram. Hal ini menjadi salah satu kekayaan fauna Nusantara yang banyak dilirik peminat mancanegara.
Bagian bulu didominasi oleh warna hitam hampir menyelimuti kesuluruhan badan, dan di bagian leher serta kepala biasanya berwarna cukup variatif. Sedangkan ekor burung dilapisi warna putih yang menyala sempurna.
Ciri khas lainnya adalah suara dari kepakan sayap yang mudah untuk dikenali, serta tidak dimiliki oleh jenis burung lainnya. Selain itu Rangkong juga dikaitkan dalam kebudayaan luhur sejumlah masyarakat Indonesia yang menganut kepercayaan berbeda.
Perilaku burung Rangkong masuk dalam suku Bucerotidae, salah satu spesies dengan keunikan ketika sedang bersarang. Rangkong betina yang berada di masa mengerami telur, akan mengurung diri di dalam pohon yang ditutup lumpur.
Kemudian diberi sedikit lubang untuk makanan dari burung jantan dan tempat membuang kotoran. Si betina akan menggugurkan bulunya untuk melindungi suhu hangat pada telur.
Beberapa jenis Rangkong akan melakukan pergantian bulu pada masa mengerami telur, kemudian bulu akan tumbuh kembali saat keluar dari sarang. Saat telur sudah menetas, maka si betina akan memecahkan penutup sarangnya sendiri.
Kemudian akan kembali menutup sarang hingga burung muda siap untuk terbang. Kebiasaan ini dilakukan Rangkong dengan menempati satu dahan yang berbeda dari sebelumnya. Ia bahkan hafal mana ciri sarang yang sudah pernah ditempati.
Selain perilaku unik saat bersarang, burung Rangkong juga termasuk pemilih dalam mencari pohon untuk membuat sarang. Biasanya pohon yang dipilih memiliki diameter lebih dari 40 sentimeter, dan berada pada ketinggian 20-50 sentimeter diatas permukaan tanah.
Namun beberapa jenis Rangkong memiliki khas khusus, contohnya Rangkong Gading yang membutuhkan dahan besar di dekat sarang. Hal itu berfungsi sebagai pijakan saat memasukkan makanan ke sarang.
Dengan banyaknya jenis Rangkong yang ada di Indonesia, menjadikan negara ini tempat untuk tempat konservasi segala jenis Rangkong yang ada di dunia. Namun semakin hari populasi Rangkong semakin menurun, hal ini dikarenakan kurangnya pengawasan habitat akibat pemangkasan hutan.
Mereka kehilangan tempat untuk bersarang dan mencari sumber makanan. Alhasil endemik asli Indonesia ini terancam punah dan masuk jajaran hewan langka yang perlu untuk dilindungi. Demikianlah info seputar burung rangkong, kiranya bisa menambah pengetahuan temen-temen semua, salam kicau mania.