Mengenal Jenis Burung Bonin Mata Putih

Burung Bonin Mata Putih – Hai suhukicau, negri Samurai Jepang juga memiliki banyak spesies burung unik yang menarik untuk kita ketahui. Selain dari rupaya yang menawan suara kicauannya

juga merdu. Salah satunya yang menjadi favorit orang jepun ialah Bonin Mata Putih atau Meguro. Unggas yang satu ini merupakan satu-satunya spesies dalam genus Apalopteron. Afinitas

taksonominya adalah misteri lama dan telah ditempatkan dengan bulbul, pengoceh dan baru-baru ini dengan pemakan madu, di mana ia dikenal sebagai pemakan madu Bonin. Sejak tahun 1995

dikenal sebagai mata putih dalam keluarga Zosteropidae, yang terkait erat dengan mata putih emas Kepulauan Marianas. Mata putih Bonin memiliki bulu yang didominasi warna kuning

serta hijau ditambah tambalan segitiga hitam yang mencolok di sekitar mata – mata juga dikelilingi oleh cincin putih yang pecah. Itu pernah ditemukan di semua pulau besar di Kepulauan Bonin

tetapi sekarang terbatas di pulau Hahajima. Pada kelompok pulau tersebut ditemukan di hampir semua tipe habitat, asli dan modifikasi manusia, meskipun sebagian besar berkembang biak di hutan asli.

Cukup menarik ya guys, untuk mengenalnya lebih jauh silahkan baca artikelnya sampai habis karena disini kita sudah rangkumkan secara lengkap mengenai burung bonin ini.

Deskripsi Tentang Burung Bonin Mata Putih

Ciri – Ciri Fisik Burung Bonin Mata Putih

Secara umum unggas ini memiliki panjang 12 hingga 14 cm (4,7–5,5 inci) dan beratnya sekitar 15 g. Ras yang dicalonkan memiliki kepala kuning dengan penutup mata hitam segitiga mencolok

yang dihubungkan oleh garis hitam tipis ke dahi hitam. Cincin mata putih dipatahkan oleh garis hitam tipis melalui mata. Pengetahuannya berwarna kuning, begitu pula tenggorokan dan

dada bagian atas. Bagian belakang dan sayap berwarna hijau zaitun dengan warna abu-abu, dan bagian utama diwarnai dengan warna coklat. Ekornya berwarna coklat zaitun, dan bagian

bawahnya berwarna kuning pucat, dengan sapuan abu-abu di sisi-sisinya. Iris mata berwarna coklat, dan paruh serta kaki berwarna abu-abu gelap. Jenis kelaminnya sama, dan remaja terlihat

sangat mirip dengan orang dewasa. Ras hahasima sangat mirip dengan ras nominasi, tetapi bagian atasnya diwarnai dengan semburat hijau kekuningan. Ia juga memiliki paruh dan tarsus yang lebih besar.

Taksonomi

Mata putih Bonin dideskripsikan oleh Heinrich von Kittlitz pada tahun 1830 berdasarkan spesimen yang dikumpulkan di Chichijima di Kepulauan Bonin. Kittlitz menempatkan spesies ini

dalam genus bulbul (keluarga Pycnonotidae) Ixos. Dia memberi spesies itu nama khusus familiare dari bahasa Latin untuk akrab atau bersahabat, karena spesies itu adalah burung

pertama yang akan ditemui pengunjung, seperti halnya burung pipit rumah di Eropa. Pada tahun 1854 Charles Lucien Bonaparte memindahkannya ke genusnya sendiri, Apalopteron.

Nama ini berasal dari hapalos Yunani Kuno untuk halus dan ptilon untuk bulu. Bonaparte juga menempatkannya dengan pengicau Dunia Lama, kemudian subkelompok (Timaliini) dari keluarga

pengicau Dunia Lama yang diperbesar (Sylviidae). Richard Bowdler Sharpe memindahkannya kembali ke keluarga bulbul pada tahun 1882, dan menempatkannya dalam genus Pycnonotus.

Itu dipindahkan kembali ke pengoceh lagi oleh Jean Théodore Delacour pada tahun 1946, sebelum Herbert Girton Deignan menempatkannya dengan pemakan madu Australasia pada tahun 1958, berdasarkan struktur lidah, bentuk paruh.

Habitat Asli dan Penyebarannya

Mata putih Bonin, sesuai namanya, endemik di Kepulauan Bonin, selatan Jepang. Spesies ini pernah ditemukan di semua kelompok pulau utama dalam rantai tersebut, termasuk Grup Mukojima,

Grup Chichijima, dan Hahajima. Saat ini habitatnya terbatas di Pulau Hahajima dan dua pulau di dekatnya, telah punah di seluruh wilayah sebelumnya. Kehadiran spesies ini di Pulau Chichijima

telah menjadi bahan perdebatan dan perselisihan. Spesies ini telah diperkenalkan ke Chichijima dari Hahajima, jadi diasumsikan bahwa semua catatan yang terkait dengan pengenalan itu,

tetapi kehadiran alaminya di pulau itu, dan kepunahan berikutnya, kemudian ditetapkan sejak awal, dan seekor burung dari pulau itu adalah jenisnya. spesimen untuk spesies tersebut.

Makanan Kesukaan Burung Bonin Mata Putih

Buah, biji, bunga dan nektar membentuk sekitar setengah dari makanan berdasarkan pengamatan langsung, dengan spesies yang diamati memakan 15 spesies tanaman. Mulberry endemik (Morus boninensis)

adalah makanan yang disukai, tetapi berbagai buah dan bunga dimakan, baik spesies asli pulau itu maupun yang diperkenalkan. Di antara penduduk asli yang diberi makan selain murbei adalah Rhaphiolepis,

Leucaena, dan Solanum nigrum. Tanaman introduksi yang diberi makan termasuk pisang, pepaya, Lantana, Cucurbita moschata (atau labu) dan Calophyllum inophyllum. Mata putih Bonin memang

membutuhkan nektar tetapi sejauh mana itu merupakan makanan penting tidak diketahui; pengamatan di Hahajima menunjukkan bahwa ia diberi makan dari bunga jauh lebih jarang daripada mata putih yang berkicau.

Selain makanan nabati, serangga dan mangsa invertebrata lainnya juga diambil. Serangga yang ditemukan di perut mata putih Bonin termasuk kumbang, sayap renda, serangga sejati, dan semut.

Mereka juga telah diamati mengambil ulat, jangkrik, dan lalat. Mangsa non-serangga termasuk laba-laba dan bahkan reptil kecil. hampir mirip dengan burung yang ada di Indonesia juga guys.

Nah suhukicau mania, itulah tadi ulasan mengenai burung bonin mata putih yang merupakan hewan endemik dari negeri samurai jepang. Kalau kalain tertarik untuk memilikinya silahkan beli secara import

karena memang disini belum ada jualannya. Terus dukung suhukicau dan ikuti instagram resmi kami karena kita bisa berbagi informasi seputar dunia burung disana terimakasih banyak.